Jumat, 30 Juli 2010

Suara siapa malam-malam


Suara itu sudah lama kukenali
Menemaniku melewati malam-malam di hutan tropis
Bermain-main bersama percikan unggun yang menggigil

Ia telah lama menjadi kawan setia
Ia ada di mana-mana,
Di Aspen, Rocky Mountains kala seribu pinus bernyanyi ditiup angin selatan
Di Timbuktu, tepi Sahara, kala pasir ikut berpusaran
Pada pagi di Madagaskar, kala kecipaknya di air seperti kegirangan
Atau melaburi warna-warna kembang pada Mei pertama
yang jatuh di sepanjang Jalur Sutera
juga pada suatu ketika purnama mencium Akita

Suara apakah, suara siapakah
yang sering berbisik lamat-lamat
Kata-katanya kadang terdengar di sisi ranjang
Seringpula ia seperti tengah mengusap-usap kepala

Dalam ruku' ia memantulkan doa
Dalam sujud seperti gema
Lalu kata-kata mengalir seperti lautan cahaya
Benderang, tapi menyejukkan mata

Suara siapakah, suara apakah
yang kini tengah mengajakku bicara
ketika Yaa Siin masih kubaca
ia seperti menatap dari sebalik jendela
dan duduk di ujung kakiku tiba-tiba

Suara yang tak pernah tidur
yang selalu membayangi waktuku
dari pagi
hingga pagi

*in memoriam 24 Juni 2000*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar