Senin, 28 Juni 2010

Obsesi artis


-->
Tanjung Priok, 1986
Saya masih ingat sekali, pada saat hari pertama masuk sekolah dasar dulu. Di kelas guru menanyakan, ingin menjadi apakah kami kelak ?? Teman-teman berebutan mengacungkan jari mereka. Lalu guruku menayakan anak-anak satu persatu. Si A ingin menjadi dokter, si B ingin menjadi insinyur, si C ingin menjadi Presiden, si D ingin menjadi guru; serta beragam jawaban lainnya yang mereka berikan. Terlihat sekali dimata sang guru tersebut ada terbersit kebanggaan, bila apa yang diimpikan anak-anak didiknya itu kelak menjadi kenyataan.
Itu, terjadi beberapa puluh tahun yang lalu !
**************************************************************
Cilandak, 2010
Ketika sedang berjalan melewati sebuah sekolah dasar, hati ini tergelitik untuk masuk ke sekolahan tersebut, karena melihat tatanan sekolah tersebut yang apik dan rapi. Di depan setiap kelas tergantung bunga-bunga aneka warna, tanaman itu kecil-kecil rupanya, tapi justru malah menambah keasrian dan keindahan sekolah itu, meskipun sekolah itu hanyalah sebuah SD negeri di tengah padatnya perumahan.
Ketika sedang asyik menikmati bagunan itu, terdengar sebuah pertanyaan yang rasanya tidak asing lagi di telinga saya, 'anak-anak, ibu ingin tahu cita-cita apa yang kalian inginkan nanti di saat dewasa' ? pertanyaan itu membangkitkan memori masa silamku dulu. Di dorong perasaan ingin tahu yang besar, aku mengintip ke kelas tersebut, dimana ternyata berisi anak-anak kelas 1 SD. Sama seperti yang kualami dulu. Beberapa anak mengacungkan tangannya,dan guru pun mulai menanyakan satu persatu. Tapi sungguh saya tak dapat menahan rasa sedih mendengar jawaban dari mereka. Si A ingin menjadi artis sinetron, si B ingin menjadi penyanyi seperti penyanyi cilik kesukaannya, si C ingin menjadi bintang iklan, dan jawaban lainnya yang berbeda sekali dengan apa yang saya alami dulu. Malah ada murid yang menambahkan, bahwa ia tak perlu sekolah yang tinggi kalau ingin menjadi artis !

Yah, jaman memang sudah berubah, semua sudah semakin menjadi cepat, serba berteknologi tinggi dan maju. Tapi mengapa kemajuan itu tidak di imbangi dengan ilmu dan pendidikan yang tinggi juga ? Tidak bisa di pungkiri juga, saat ini adalah saat susah, tapi bukan harus mencari uang dengan cara-cara yang instan kan ? Memang tidak ada yang salah dengan menjadi artis, menjadi bintang sinetron dan lainnya... tapi semua itu ada baiknya jika bisa di imbangi dengan pendidikan formal yang cukup.
Dapatkah anda bayangkan, jika 200 juta penduduk Indonesia semuanya menjadi artis, menjadi bintang sinetron, dan lainnya ? Siapakah yang nantinya akan menggantikan Bj. Habibie (bapak Teknologi Indonesia), jika saat ini semuanya berlomba-lomba untuk menjadi artis, hanya karena bisa mendapatkan uang banyak dengan cara cepat dan mudah.
Saya tidak bisa berimajinasi mengenai negeri ini kelak jika anak-anak kecil sudah terobsesi sedemikian dahsyatnya? Mungkinkah nanti orang asing akan menyebut negeri ini sebagai "negeri artis?" atau "negeri sinetron?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar