Judul : Mengemas Rindu
Pengarang : Novia Syahidah
Penerbit : Forum Lingkar Pena
Sebagai seorang muslim sudah menjadi bagian dari perintah agama bahwa segala sesuatu yang menyangkut tata cara bergaul ada batasan-batasannya. Terutama pergaulan dengan lawan jenis. Tetapi, untuk melaksanakan hal tersebut, sudah barang tentu peran serta orang tua tidak boleh diabaikan. Orang tua harus lebih terarah dan tegas dalam mendidik sang anak. Rambu-rambu mana yang boleh dan mana yang tidak juga harus jelas, sehingga diharapkan nanti pada akhirnya sang anak tidak akan ragu-ragu lagi melangkah menapaki hidupnya.
Itulah misi yang sebenarnya tersirat dalam buku mungil karangan Novia Syahidah. Misi yang sebenarnya sudah sangat umum, tapi masih saja ada orang tua yang 'kebablasan' untuk mendidik sang anak tentang hal tersebut.
Aziz dan Amoy, adalah sepasang remaja yang berbeda suku serta keyakinan. Aziz dilahirkan di Sumatera Barat dari orang tua yang amat dan sangat mengerti dan patuh terhadap ajaran agama dan aturan-aturan yang ada di masyarakat. Sedangkan Amoy adalah anak seorang kaya keturunan Cina yang sudah menjadi bagian dari masyarakat Sumatera Barat. Sudah pasti, keyakinannya pun berbeda dari Aziz. tapi yang namanya cinta memang selalu datang dengan tiba-tiba. Tanpa disadari oleh mereka berdua, benih-benih cinta telah tumbuh diantara Aziz dan Amoy. Ya, karena mereka adalah teman sepermainan sewaktu kecil dan teman pada satu sekolah yang sama.
Perbedaan dan pertentangan dalam keluarga masing-masing jelas semakin memperuncing. Karena semakin mereka besar, semakin mereka menyadari bahwa cinta yang telah mekar di hati masing-masing tidak dapat disatukan. Perbedaan keyakinan menjadi penghalang utamanya.
Mau dipaksakan, tapi tetap bagaimana pun juga pastilah hati orang tua yang akan terluka. Dan hal ini yang terlambat dipahami oleh kedua orang tua mereka. Satu sama lain tidak ikhlas jika anak-anak mereka masih saling berhubungan, dan menuju tingkat yang lebih serius. Sedangkan bagi Aziz dan Amoy, masing-masing juga tidak tega untuk menyakiti hati para orangtuanya.
Mengambil setting di sebuah daerah di Sumatera Barat, menjadikan buku ini buku novel yang padat dan berisi. Setting Sumatera Baratnya terasa pas, kuat dan sesuai dengan tema sederhana buku ini. Ya, sederhana tapi penting !!
Pengarang : Novia Syahidah
Penerbit : Forum Lingkar Pena
Sebagai seorang muslim sudah menjadi bagian dari perintah agama bahwa segala sesuatu yang menyangkut tata cara bergaul ada batasan-batasannya. Terutama pergaulan dengan lawan jenis. Tetapi, untuk melaksanakan hal tersebut, sudah barang tentu peran serta orang tua tidak boleh diabaikan. Orang tua harus lebih terarah dan tegas dalam mendidik sang anak. Rambu-rambu mana yang boleh dan mana yang tidak juga harus jelas, sehingga diharapkan nanti pada akhirnya sang anak tidak akan ragu-ragu lagi melangkah menapaki hidupnya.
Itulah misi yang sebenarnya tersirat dalam buku mungil karangan Novia Syahidah. Misi yang sebenarnya sudah sangat umum, tapi masih saja ada orang tua yang 'kebablasan' untuk mendidik sang anak tentang hal tersebut.
Aziz dan Amoy, adalah sepasang remaja yang berbeda suku serta keyakinan. Aziz dilahirkan di Sumatera Barat dari orang tua yang amat dan sangat mengerti dan patuh terhadap ajaran agama dan aturan-aturan yang ada di masyarakat. Sedangkan Amoy adalah anak seorang kaya keturunan Cina yang sudah menjadi bagian dari masyarakat Sumatera Barat. Sudah pasti, keyakinannya pun berbeda dari Aziz. tapi yang namanya cinta memang selalu datang dengan tiba-tiba. Tanpa disadari oleh mereka berdua, benih-benih cinta telah tumbuh diantara Aziz dan Amoy. Ya, karena mereka adalah teman sepermainan sewaktu kecil dan teman pada satu sekolah yang sama.
Perbedaan dan pertentangan dalam keluarga masing-masing jelas semakin memperuncing. Karena semakin mereka besar, semakin mereka menyadari bahwa cinta yang telah mekar di hati masing-masing tidak dapat disatukan. Perbedaan keyakinan menjadi penghalang utamanya.
Mau dipaksakan, tapi tetap bagaimana pun juga pastilah hati orang tua yang akan terluka. Dan hal ini yang terlambat dipahami oleh kedua orang tua mereka. Satu sama lain tidak ikhlas jika anak-anak mereka masih saling berhubungan, dan menuju tingkat yang lebih serius. Sedangkan bagi Aziz dan Amoy, masing-masing juga tidak tega untuk menyakiti hati para orangtuanya.
Mengambil setting di sebuah daerah di Sumatera Barat, menjadikan buku ini buku novel yang padat dan berisi. Setting Sumatera Baratnya terasa pas, kuat dan sesuai dengan tema sederhana buku ini. Ya, sederhana tapi penting !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar