Kamis, 17 Juni 2010

Ipin Upin VS Unyil



Sudah 1 minggu ini, FB gw penuh dengan curhatan temen-temen yang kebanyakan emak-emak. Gak aneh sebenarnya, kalau status FB mereka penuh dengan curhatan kegiatan sehari-hari. Mulai bangun pagi, berangkat kerja kena macet, istirahat siang yang gak cukup, sampai pulang kantor diterpa kemacetan kembali dan hujan deras yang memang beberapa hari ini mengguyur ibu kota.

2 hari ini status FB mereka agak berubah. Isi statusnya bukan mengenai curhatan sehari-hari tapi tentang anak-anak mereka yang meniru-niru logat bicara Malaysia !!! Gw baru sadar.... ahhhh ini pasti imbas dari kartun Ipin Upin yang ditayangkan setiap hari Minggu malam deh... meskipun menurut beberapa temen gw, tayangan itu muncul nyaris setiap hari. Wowww.....


VS


Memang agak disayangkan dan tidak dapat dipungkiri ternyata Indonesia ini masih di jajah. Tapi bentuk penjajahannya bukan perang-perangan seperti jaman dahulu, tapi melalui kecanggihan teknologi dan sejenisnya. Yah...tidak disebut penjajahan ?? seluruh barang-barang yang kita gunakan nyaris semuanya buatan luar negeri. Mulai dari barang elektronik, pakaian, sepatu, tas, makanan hingga hiburan pun semuanya buatan luar negeri. Dan yang konyolnya adalah tayangan tv pun buatan luar negeri, dan digandrungi oleh masyarakat kita.

Contohnya adalah kartun Ipin dan Upin. Setelah gw melihatnya, aahhh.... jadi mengingatkan gw cerita si unyil jaman dulu. Alur cerita yang sangat gampang dicerna, serta memuat unsur pendidikan bagi anak-anak.
Gw pun sempat bertanya-tanya kenapa sih film anak-anak saja harus diambil dari tayangan luar negeri ?? kenapa kita tidak memproduksi dan membuatnya sendiri ?? padahal, jalan cerita dan tema yang ditayangkan pun adalah tema yang mudah sekali dipahami oleh anak kecil, percakapan dan dialog yang pendek-pendek bisa diserap secara mudah. Mengapa kita tidak mencoba mengembalikan pada masa jaya-jayanya film Unyil ? selain penggambaran karakter yang sangat Indonesia sekali, tema yang diangkat Unyil pun adalah tema-tema yang ringan dan memuat unsur pembelajaran bagi anak-anak....

Ahhhh............ gw pun jadi miris sekali membaca status FB para ibu-ibu muda temen gw itu. Bagaimana di usia dini mereka mau diajarkan mencintai bangsanya jika dari usia itupun mereka lebih banyak menyerap hal-hal berbau asing ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar